Apa itu
stress?
Stress yaitu kondisi yang dialami oleh seseorang ketika
mendapatkan berbagai tekanan dari lingkungannya. Misalkan para karyawan atau
manajer yang merasa stress jika
mendapatkan pekerjaan yang bertumpuk atau jika ada kesulitan saat bekerja.
Selain itu para pelajar yang merasa stress ketika
mau menghadapi ujian namun belum ada persiapan untuk belajar.
Umumnya
orang menyadari adanya stress. Namun juga
ada orang yang tidak menyadari ketika dirinya sedang mengalami stress. Stress dapat terjadi
pada setiap orang dan setiap waktu. Reaksi seseorang terhadap stress tidak selalu bersifat negatif, ada juga reaksi stress yang bersifat positif. Reaksi stress yang bersifat negatif terjadi jika adanya keluhan atau
gangguan pada orang tersebut seperti gangguan kesehatan jasmani, kesulitan untuk memusatkan pikiran atau
perhatian, frustrasi, dan adanya
ketegangan emosi. Sedangkan reaksi stress yang
bersifat positif terjadi jika stress
tersebut menimbulkan dampak yang menjadi pendorong orang untuk berusaha,
seperti kegagalan yang pernah dialami dapat memacu seseorang untuk berusaha
menjadi lebih baik lagi.
Jadi
stress tidak selalu berakibat buruk pada diri
, stress juga dapat berguna bagi seseorang untuk
meningkatkan diri dan menjadi lebih baik lagi. Yang terpenting bagaimana saat
kita mengalami stress tanpa bereaksi
negatif. Akan tetapi jika stress yang dialami
terlalu berat dan berlangsung lama dapat merugikan diri.
Ciri-ciri
Orang yang Mengalami Stress
Adapun
beberapa ciri orang yang mengalami stress
diantaranya sebagai berikut:
1.
Pandangan kabur walau kelihatan tajam
2.
Gugup berlebihan
3.
Gangguan pada usus
4.
Susah tidur atau insomnia
5.
Jalan sempoyongan
6.
Mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi
7.
Bernapas terasa sesak
8.
Berbicara tidak terarah, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Stress
Tahukah
anda bahwa stress memiliki berbagai macam jenis. Tidak hanya satu jenis saja.
Jenis stress ini tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Yang mereka tahu
adalah stress itu hanya satu macam. Berikut ini berbagai macam jenis stress
yang ada :
·
Stress Baik
Jenis stress ini merupakan stress yang tidak
seutuhnya dipicu dengan hal dan keadaan buruk. Pengalaman yang bersifat positif
pun bisa juga menimbulkan stress. Pengalaman positif yang bisa memicu stress
baik adalah pengalaman saat kelulusan sekolah, saat upacara pernikahan. Stress
baik dengan dosis yang kecil dan tidak berlebihan justru baik untuk kekebalan
tubuh kita. Hal itu dikarenakan stress yang dialaminya akan membuat
energi-energi positif menyelimutinya sehingga sistem imun akan meningkat.
Stress baik juga membuat orang menjadi mudah dalam menikmati setiap proses yang
dia alami dalam hidupnya. Dia juga bisa menikmati setiap proses yang menjadi
tujuannya selama ini. Sehingga dia tidak menikmati hasilnya saja namun juga
menikmati prosesnya.
·
Distress Internal
Jenis stress ini merupakan jenis stress yang
akan sulit untuk diatasi. Distress dibagi menjadi dua jenis stress yaitu
distress akut dan juga distress kronis. Distress akut merupakan jenis stress
kuat yang bisa muncul begitu saja namun juga bisa hilang dengan cepat. Distress
kronis merupakan stress yang tidak bisa hilang begitu saja dan bisa berlangsung
dalam waktu yang lama. Kedua jenis distres dihasilkan dari pengalaman buruk,
perubahan kondisi yang tidak terduga, rasa tidak nyaman akibat dari ancaman
yang ada di dalam hidupnya. Dalam hidup ini setiap orang ingin hidup dengan
aman dan damai tanpa adanya ancaman dari pihak luar. Ketika rasa aman dan damai
tersebut terusik, orang bisa mengalami distress.
·
Stress Jangka Pendek
Stress jangka pendek disebut juga dengan
eustress. Stress jangka pendek bisa memberikan hal positif dan energi bagi
pelaku stress. Stress dalam jenis ini bisa dikendalikan oleh pelaku. Stress ini
termasuk dalam stress yang positif dikarenakan mampu mengembangkan kreativitas,
motivasi, antusias dan juga meningkatkan produktivitas.
·
Hyperstress
Stress ini bisa terjadi saat seseorang telah
melampaui batas kemampuan di dalam dirinya untuk mengatasi berbagai macam
tekanan yang hadir di dalam hidupnya. Orang dengan hyperstress akan mudah
marah, mudah emosi dan mudah meledak.
·
Hypostress
Stress dengan jenis ini adalah kebalikan dari
hyperstress. Hidup pelaku hypostress cenderung monoton dan tanpa tekanan. Kesan
membosankan melekat pada pelaku stress dengan jenis ini. Akibatnya adalah
kebosanan yang ada membuat pelaku stress menjadi stress dan tidak bersemangat
dalam menjalani kehidupannya.
Faktor-faktor
Penyebab Stress
Faktor
yang menyebabkan stress disebut stressor. Ada beberapa macam faktor yang menjadi penyebab stress yaitu:
1.
Stressor fisik
atau jasmaniah, antara lain:
§ Suhu
terlalu panas atau dingin
§ Suara
bising
§ Rasa
nyeri atau sakit
§ Kelelahan
fisik
§ Pertumbuhan
jasmani
§ Tempat
tinggal yang kurang memadai
§ Polusi
udara, pencemaran zat kimia
2.
Stressor
psikologik, antara lain:
§ Perasaan
takut
§ Kesepian, patah hati
§ Perasaan
marah, jengkel
§ Cemburu,
iri hati
3.
Stressor
sosial-budaya, antara lain:
§ Hubungan
sosial
§ Kesulitan
pekerjaan, menganggur, pensiun,
PHK
§ Perpisahan, perceraian, keterasingan
§ Konflik
dalam rumah tangga
Apa Akibat Dari Stress?
Akibat
lebih jauh dari stress adalah
pengendalian emosi yang kurang, gangguan
fisik atau jasmani, bahkan gangguan kejiwaan. Reaksi pengaruh seseorang
terhadap stress berbeda-beda.
Ø Reaksi
yang bersifat jasmani
ü Jantung
berdebar-debar
ü Otot-otot
mejadi tegang
ü Sakit
kepala
ü Sakit
perut
ü Lelah
ü Gangguan
makan (tidak berselera makan/makan berlebihan)
ü Eksim
Ø Reaksi
yang bersifat kejiwaan
ü Sulit
memusatkan perhatian
ü Insomnia
ü Cenderung
suka menyalahkan orang lain
ü Cemas
ü Menarik
diri dari pergaulan
ü Menyerang
ü Mudah
tersinggung atau sensitif
Pada
tahap yang berat stress dapat
menyebabkan:
ü Tekanan
darah tinggi
ü Asma
berat
ü Serangan
jantung
ü Gangguan
jiwa
Mencegah Stress
Banyak sekali bahaya stress yang bisa terjadi. Oleh sebab itu salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah mencegah datangnya stress. Cara mencegahnya adalah sebagai berikut ini:
1.
Jangan Terlalu Percaya
Diri Dengan Mengandalkan Diri Sendiri
Setiap orang membutuhkan orang
lain di dalam kehidupannya. Tidak semua hal bisa dikerjakan sendiri, oleh sebab
itulah dia memerlukan orang lain. Dengan bantuan orang lain, anda bisa mencegah
stress menghampiri anda.
2.
Jadilah Diri Sendiri
Jangan membandingkan diri anda
dengan orang lain. Jangan mengharuskan kemampuan anda harus sama dengan
kemampuan orang lain. Hal itu akan memaksa diri anda bekerja keras. Jadilah
diri sendiri untuk mencegah stress datang ke dalam diri anda.
3.
Menekuni Hobi
Hobi bisa memberikan
kesenangan dan kepuasan batin di dalam diri anda. Menekuni hobi bisa membuat
diri anda terhindar dari stress.
4.
Jangan Memendam Masalah
Sendiri
Tidak selamanya diam adalah
emas. Agar tidak menjadi depresi ada baiknya anda tidak menyimpan masalah anda
sendiri dan jangan dipendam sendiri. Ceritakanlah kepada orang lain tentang
masalah anda. Dengan begitu beban pikiran tentang masalah anda sedikit
berkurang.
5.
Berdoa
Orang yang mudah terkena stress adalah
orang yang jiwanya kosong dan tidak terisi. Untuk mencegah stress dekatkanlah
diri kepada tuhan dan berdoalah kepada-NYA. Jika selalu mengingat NYA, anda
akan terhindar dari rasa stress.
Cara-cara
Mengendalikan Stress
1.
Rencanakan masa depan dengan lebih baik
Dahulukan mana yang lebih penting
dan mana yang dapat ditunda. Ketika mempunyai tugas, selesaikan tugas itu. Tugas yang tidak
selesai dapat menimbulkan stress yang berdampak
negative.
2.
Menghindari diri dari membuat beberapa
perubahan sekaligus
Setiap perubahan dapat
menimbulkan stress. Pindah rumah,
pindah pekerjaan, dan lain-lain memberi perubahan besar yang dapat menimbulkan
stress. Beri waktu untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan baru sebelum melangkah lebih lanjut.
3.
Terima diri sendiri sebagaimana adanya
Setiap orang pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan. Jangan bandingkan diri anda dengan orang lain.
Terimalah segala kekurangan yang anda miliki, wajah anda, tinggi badan,
berat badan, jerawat, ataupun kekurangan lainnya. Belajarlah untuk
menerima diri apa adanya.
4.
Terimalah lingkungan sebagaimana adanya
Ketika lingkungan tidak sesuai
dengan yang anda harapkan, usahakan anda untuk menerimanya.
5.
Berbuatlah sesuai kemampuan dan minat
anda
Pilihlah pekerjaan yang sedusi
dengan kemampuan dan minat anda. Tetapkan sasaran hidup yang mudah untuk
dirangkai. Terima segal kenyataan yang ada, sepeti membelanjakan uang
seperlunya sesuai kemampuan jangan belanjakan untuk yang tidak perlu.
6.
Buatlah keputusan yang bijaksana
Sebelum membuat suatu
keputusan carilah keterangan
selengkap-lengkapnya terlebih dahulu dan berpikirlah dengan tenang, jangan
mudah dipengaruhi oleh perasaan. Pertimbangkan baik buruk dari keputusan yang
akan diambil. Alangkah lebih baik jika melibatkan orang lain dalam mengambil
keputusan untuk berunding.
7.
Berpikirlah secara positif
Jauhkan pikiran atau perasan
negatif tentang seseorang atau suatu hal. Jangan membesar-besarkan masalah,
jangan mudah menyalahkan orang lain atau keadaan.
8.
Bicarakanlah persoalan dengan orang lain
Jangan menanggung beban hidup
atau persoalan hidup sendiri. Lebih baik jika membicarakannya dengan orang lain
yang telah anda percayai.
9.
Menjaga kesehatan
Kesehatan yang buruk merupakan
stress. Oleh karena itu, kesehatan tubuh perlu dijaga dengan makan dan
tidur yang cukup, berolahraga dengan
teratur, menjauhi minuman keras, dan tidak merokok.
10.
Membina persahabatan dengan orang lain
Anda perlu membina persahabatan
dengan orang-orang terdekat disekitar anda seperti keluarga, tetangga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, dan lain-lain. Anda
memerlukan sahabat untuk mengobrol,
tertawa bersama, pergi
bersama, atau bahkan saling menolong. Memiliki
sahabat dapat membantu mengurangi stres. Belajar untuk menghargai orang lain
dan bersabar terhadap kesalahan-kesalahan mereka, bekerja sama, berbagi suka
duka, dan berkorban dengan ikhlas untuk orang lain. Jika anda dapat menerima
orang lain apa adanya, maka orang kampung akan menerima anda apa adanya.
11.
Meluangkan waktu untuk diri sendiri
Ketika anda sudah merasa lelah
dan tegang makan istirahatlah. Jika perlu adakan perubahan pada jadwal rutin
anda agar tidak terlalu padat. Meluangkan waktu untuk berlibur diakhiri pekan
atau melakukan hobi atau kegiatan positif yang anda sukai seperti berkebun,
lari pagi, memancing, dan lain-lain.
12.
Melakukan relaksasi.
Relaksasi dapat mengendurkan
ketegangan-ketenangan yang disebabkan oleh stress. Lakukanlah
selama 10-15 menit setiap hari agar anda menjadi rileks.
13.
Disiplin waktu
Misalkan ketika anda akan pergi ke
sekolah atau bekerja namun anda tidak disiplin waktu, pasti selama perjalanan akan
merasa tergesa-gesa, cemas, dan dapat menimbulkan stress. Oleh karena itu, belajarlah untuk dapat disiplin
waktu.
Sumber rujukan:
Suhadi, Aloysius.
2017. Konseling Pernikahan dan Keluarga.
Jakarta: UNINDRA.
Husairi,
Achsan. 2006. Modul Bimbingan dan
Konseling untuk SMP/MTs. Depok: Arya Duta.
https://halosehat.com/penyakit/stres
Tidak ada komentar:
Posting Komentar